Apa perundungan itu?
Sebelumnya, perlu diketahui apa itu perundungan. Perundungan atau bullying adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya. Perundungan juga membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok. Terjadi atau dianggap perundungan pada seseorang jika orang itu merasa tidak nyaman dan sakit hati atas perbuatan orang lain padanya. Perundungan bisa diibaratkan sebagai benih dari banyak kekerasan lain, misalnya: tawuran intimidasi pengeroyokan, pembunuhan, dan lain-lain. Sebagai benih kekerasan, perundungan bisa ditekan, maka kekerasan yang lebih parah akan bisa dicegah.
Bentuk-bentuk perundungan:
- Verbal : membentak berteriak memaki bergosip menghina meledek mencela mempermalukan.
- Fisik : menampar mendorong mencubit menjambak menendang meninju .
- Sosial : mengucilakan membeda-bedakan mendiamkan.
- Dunia maya (cyber bullying) : memperolok di media sosial (mengirimkan berbagai pesan yang menyakiti, menghina, mengancam), pesan teror : menyebarkan kabar bohong, mengubah foto tidak semestinya, perang kata-kata dari dunia maya (flaming), membuat akun palsu untuk merusak reputasi seseorang, memperdaya seseorang untuk melakukan sesuatu yang memalukan, mengucilkan seseorang dari grup daring.
7 ( tujuh ) Hal Yang Bisa Kamu Lakukan Sebagai Cara Mencegah Bullying
Bullying adalah masalah yang serius dan bisa dialami oleh siapa saja. Tak hanya dialami oleh siswa-siswi yang duduk di bangku sekolah saja, perundungan juga bisa terjadi di lingkungan kuliah, kerja, maupun tetangga. Agar tidak menjadi korban bullying, ada beberapa cara mencegah bullying yang bisa kamu lakukan.
1. Tunjukkan Prestasi
Orang yang melakukan bullying umumnya beraksi karena rasa iri maupun dengki. Sebagian besar korban bullying pasti memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh orang yang menindasnya. Yang harus dilakukan oleh para korban bullying adalah tak ragu menunjukkan prestasinya, entah itu di sekolah maupun lingkungan kerja. Lama kelamaan si pelaku bully akan mundur dengan sendirinya karena merasa korbannya tidak terkalahkan.
2. Jalin Pertemanan dengan Banyak Orang
Pernahkah kamu memperhatikan bahwa korban bullying umumnya suka menyendiri dan jarang memiliki teman? Cara mencegah bullying adalah menjalin pertemanan dengan banyak orang. Pastikan bahwa circle pertemananmu ini sehat dan tidak suka melakukan bully. Ketika korban bullying memiliki banyak teman, maka pelaku bully akan berpikir dua kali untuk menindasnya.
3. Tumbuhkan Rasa Percaya Diri
Pelaku bully akan semakin bersemangat ketika mengetahui bahwa korbannya merasa minder dan semakin terpuruk. Untuk mencegah sekaligus memberikan efek jera pada pelaku bully, bangun rasa percaya diri agar tidak terlihat minder atau takut kepada si pelaku. Percayalah, pelaku bully akan malas menindas orang yang berani dan percaya diri.
4. Tidak Terpancing untuk Melawan
Emosi terkadang memicu kita untuk bertindak ketika merasa ditindas. Akhirnya banyak korban bullying yang melakukan perlawanan. Boleh-boleh saja melakukan perlawanan, tapi kamu juga harus memikirkan bahwa pelaku akan semakin gencar menindasmu ketika kamu melawannya. Cara mencegah bullying bisa dimulai dengan tetap bersikap tenang dan sabar tanpa terpancing untuk melakukan perlawanan.
5. Jadikan Bully-an Sebagai Penyemangat untuk Sukses
Sebagian korban bully akan merasa tidak berharga dan putus asa. Namun, untuk mencegah bullying yang menghancurkan dirimu sendiri, sikapi dengan positif semua perundungan tersebut. Jadikan bully-an sebagai sarana penyemangat agar kamu bisa meraih suksesmu. Ingat, balas dendam terbaik bukan membalas perbuatan jahat mereka, tetapi dengan membuktikan bahwa dirimu bisa menjadi sukses dan lebih baik dari mereka yang pernah mem-bully kamu.
6. Jangan Menunjukkan Sikap Takut atau Sedih
Pelaku bully tentu akan merasa puas ketika berhasil membuat korbannya sedih, takut, dan semakin terpuruk. Cara mencegah bullying yang paling efektif adalah tidak menunjukkan sikap takut atau sedih di depan pelakunya. Jika kamu terus berkonsisten menunjukkan sikap seperti ini, maka pelaku bully lama kelamaan akan mundur karena takut.
7. Laporkan pada Pihak yang Berwenang
Perundungan adalah masalah yang cukup serius, apalagi jika pelakunya dibiarkan tanpa sanksi yang berarti. Apabila kamu atau orang-orang di sekitarmu menjadi korban perundungan, saatnya kamu menyuarakan isi hatimu dengan melaporkan tindak perundungan ini ke pihak yang berwenang. Biarkan masalah tersebut diselesaikan oleh pihak yang berwenang untuk menghentikan bullying.
10 ( sepuluh ) cara hadapi perundungan
Apa yang harus dilakukan jika mengalami perundungan?
Ini 10 hal yang bisa kamu lakukan.
- Tetaplah bersikap tenang, misalnya dengan ambil nafas dalam-dalam selama 1 menit kemudian hembuskan keluar.
- Sembunyikan kemarahan atau kesedihanmu di depan perundung (pelaku/orang yang melakukan perundungan).
- Berdiri tegak, angkat kepalamu, pandang pelaku dengan tegas, hadapi pelaku dengan tenang atau tinggalkan perundung.
- Tanyakan permasalahan atau tolak permintaan pelaku dengan sopan.
- Segera menyingkir bila kamu dalam bahaya.
- Cari bantuan untuk menghentikan perilaku perundungan yang kamu alami.
- Blok akun media sosial pembully bila kamu mengalami perundungan siber dan.
- Simpan perilaku perundungan yang kamu terima sebagai barang bukti.
- Ceritakan atau laporkan perilaku perundungan yang kamu terima.
- Hindari bersikap mendendam dan membalas perilaku perundungan yang kamu terima.
Apa yang harus guru lakukan ketika seorang siswa memberi tahu bahwa dia di-bully atau dilecehkan?
- Tanggapi kejadian itu dengan serius.
- Hargai dan berterima kasihlah pada siswa tersebut karena telah melapor kepada Anda.
- Yakinkan dia bahwa itu bukan salahnya.
- Tunjukkan empati.
- Bantu anak yang di-bully untuk membela dirinya sendiri, bahwa dia bisa mengatakan tidak suka jika dikerjai oleh temannya.
- Tanyakan kepada anak tentang apa yang dapat dilakukan untuk membuat dia merasa aman.
- Bicaralah dengan setiap anak yang terlibat dalam situasi ini secara terpisah. Hindari menyalahkan, mengkritik, atau meneriaki di depan wajah mereka. Dorong dan hargai nilai kejujuran.
- Pertimbangkan peran atau pengaruh 'kelompok sebaya. Bullying terkadang dilakukan oleh kelompok. Jika bullying dilakukan oleh seorang anak, dengan bantuan atau dukungan dari anak-anak lain, mereka semua juga harus menanggung konsekuensinya bersama, terutama agar mengetahui dampak perbuatan mereka kepada anak yang dibully, serta meminta maaf.
- Ambil tindakan kepada pelaku bullying. Beritahu si anak, orang tuanya, dan kelas mengenai perkembangan kasusnya, dengan tetapi menghormati semua pihak.
- Tindak lanjuti secara teratur dengan anak tersebut mengenai kemajuan yang dibuat mengenai masalah ini sesudahnya.
- Jika perlu, carilah bantuan dari pihak eksternal. Ketika Anda menghadapi masalah yang parah atau signifikan yang tidak Anda ketahui cara mengatasinya, laporkan kepada guru konseling sekolah, atau pekerja sosial, atau psikolog. Anda mungkin perlu menghubungi Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) di 1500771.
Bagaimana cara menghadapi anak-anak yang menjadi pelaku bullying ?
- Dengarkan cerita versi mereka.
- Soroti perilaku yang tidak pantas dan tidak dapat diterima dan ingatkan mereka akan aturan dan pedoman anti-bullying yang dibuat di tingkat sekolah / kelas.
- Bantu mereka dengan memahami alasan di balik perilaku bullying mereka (seperti apakah mereka punya masalah di rumah, kurangnya perhatian, pengalaman bullying sebelumnya, dll.)
- Tunjukkan empati dan kasih sayang dengan membagikan perasaan anak yang di-bully.
- Terapkan konsekuensi tertentu untuk membantu mereka belajar dari situasi ini. Konsekuensi yang diberikan harus berhubungan dengan kesalahan mereka, tetap menghormati anak sebagai pelaku, masuk akal dan logis, serta dapat diterima untuk mengajarkan anak agar berperilaku lebih baik.
- Anak harus memperbaiki kesalahannya. Misalnya, dengan meminta maaf kepada anak yang di-bully, melakukan sesuatu yang baik padanya agar dia merasa lebih baik, membantunya menyelesaikan sesuatu yang sedang dia kerjakan, memperbaiki atau mengganti sesuatu yang mereka hancurkan atau curi, dll.
- Menghargai dan mengenali segala perubahan perilaku yang positif, termasuk mengakui kesalahan.
- Jelaskan bahwa untuk menerima hak di kelas/sekolah, mereka harus mematuhi peraturan. Hak tersebut misalnya untuk berpartisipasi dalam acara sekolah, bergabung dalam ekskul, perjalanan study tour, pelajaran olahraga, kegiatan pentas seni, atau apa pun yang dianggap sesuai dan menarik oleh anak agar mereka tetap berusaha berbuat baik.
- Bicaralah kepada orang tua mereka dan saling menyetujui rencana agar berbuat baik.
Di dalam kelas saya (guru), apa yang dapat saya (guru) lakukan untuk mencegah / mengurangi bullying dan kekerasan pada teman sebaya?
- Mendidik diri sendiri tentang bullying dan kekerasan antar sebaya dengan membaca dan berbagi konten informasi dengan sesama rekan guru.
- Membangun pedoman yang tegas dan jelas terhadap bullying, serta buat kesepakatan dengan siswa Anda tentang konsekuensi dari bullying secara partisipatif dengan mereka (alih-alih memberi hukuman).
- Ciptakan suasana yang hangat, hubungan yang saling mendukung, iklim positif, dan pelibatan semua siswa di ruang kelas Anda.
- Perhatikan anak-anak yang lebih rentan terhadap bullying; termasuk anak-anak yang baru atau pindahan, anak-anak yang secara fisik lebih lemah, anak-anak dengan disabilitas, atau anak-anak yang sering mengeluh karena di-bully oleh orang lain.
- Berikan dorongan kepada anak-anak yang lebih rentan terhadap bullying untuk berinteraksi secara lebih aktif dan ingatkan teman-temannya untuk membantu ia agar dapat melakukannya dengan baik.
- Libatkan siswa untuk bermain peran (role play) mengenai situasi bullying dan cara mengatasi masalah ini. Rencanakan bersama mereka cara melawan bullying dan penindasan.
- Yakinkan siswa Anda bahwa Anda bersedia membantu mereka jika dan ketika mereka di-bully.
- Berikan bantuan dan perlindungan yang memadai kepada siswa yang di-bully. Pastikan bahwa pelaku bullying tidak mengancam lagi.
Apa yang harus saya (guru) lakukan jika saya (guru) menyaksikan kejadian bullying?
- Tanggapi segera dengan melepaskan atau memisahkan anak-anak dari satu sama lain. Pastikan semua orang tetap aman. Jika diperlukan, minta guru lain untuk membantu Anda.
- Tetap tenang dan yakinkan anak-anak bahwa masalah ini sudah terkendali.
- Tunjukkan perilaku tidak agresif yang tegas tanpa membuat pelaku terluka.
Apa yang bisa kita lakukan di sekolah untuk melawan bullying?
- Tingkatkan kesadaran di antara anak-anak.
- Tekankan perilaku yang baik, empati, dan capaian prestasi bersama di sekolah.
- Latihlah guru dan staf sekolah tentang bagaimana mengatasi bullying.
- Libatkan orang tua & siswa dalam meningkatkan kesadaran dan cara mengambil tindakan yang disepakati terhadap bullying.
Perundungan (bullying) dapat dilakukan dalam banyak cara, tetapi semuanya tetap berbahaya. Meskipun tidak ada kontak fisik antara pelaku dengan korbannya, orang-orang yang mengalami perundungan dapat membawa sakit hati atau luka emosional atas apa yang dialami seumur hidupnya. Inilah mengapa penting bagi kita untuk menghentikan perundungan. Jika kamu mengalami perundungan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi pelaku. Jika kamu melihat perundungan yang terjadi, ada pula beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membela korban perundungan. Kamu juga bisa berusaha untuk meningkatkan kesadaran di antara teman-teman dan mempelajari beragam cara untuk meminta pertolongan.
Langkah :
Metode 1 : Menghadapi Pelaku Perundungan .
- Menjauhlah darinya. Jika situasi yang ada tampak mengancam atau berbahaya, ada baiknya kamu menjauh darinya. Meskipun kamu tidak berada di situasi yang berbahaya, ingatlah bahwa kamu tidak perlu mendengarkan ucapan-ucapan kasar yang orang lain lontarkan kepadamu. Hal terbaik yang perlu dilakukan adalah berjalan menjauh dengan tenang dari pelaku. Hal ini akan menunjukkan kepadanya bahwa kamu tidak mau membiarkan perlakuannya begitu saja.
- Cobalah berjalan ke arah orang-orang, seperti guru atau orang lain yang tidak akan terlibat atau membiarkan terjadinya perundungan.
- Beri tahu orang lain agar pelaku berhenti melakukan perundungan. Penting bagimu untuk segera melaporkan perundungan yang terjadi agar dapat dihentikan. X Teliti sumber Dengan melaporkan perundungan yang dialami kepada seseorang, kamu bisa membela atau melindungi diri dan menunjukkan kepada pelaku bahwa kamu tidak akan tinggal diam dengan kekerasan yang ia tunjukkan.
- Carilah guru, orang tua, konselor sekolah, atau seseorang yang bisa membantumu dan segera laporkan kepada mereka apa yang pelaku katakan atau lakukan kepadamu.
- Cobalah katakan, misalnya, “Jono menindasku. Ia tetap mengolok-olok berat badanku dan tidak mau berhenti. Aku sudah memintanya untuk berhenti, tetapi ia masih tetap mengolok-olokku. Kurasa aku membutuhkan bantuan agar ia bisa menghentikan sikapnya.”
- Kamu juga bisa menulis pesan untuk menjelaskan apa terjadi dan mengirimkannya kepada guru, konselor sekolah, atau kepala sekolah.
- Beri tahu orang lain jika orang pertama yang kamu beri tahu tidak melakukan tindakan apa pun terhadap pelaku. Jangan biarkan perundungan terjadi begitu saja.
- Tataplah pelaku di matanya dan mintalah ia untuk berhenti. Penggunaan komunikasi dan bahasa tubuh yang tegas dan langsung merupakan cara terbaik untuk menghadapi pelaku perundungan. Jika pelaku tetap mengganggumu, bahkan setelah kamu menjauh, tunjukkan kepadanya bahwa kamu tidak akan membiarkan atau menerima perilaku tersebut. Berbaliklah dan hadapi ia, kemudian perintahkan ia untuk berhenti mengganggumu.
- Untuk menggunakan bahasa tubuh yang tegas, berdirilah dengan tegak dan hadapi pelaku. Tataplah ia di matanya ketika kamu berbicara. Jangan menunduk dan membuat dirimu tampak “kecil”, seperti melipat kedua lengan atau merapatkan kedua lututmu. Tegakkan tubuhmu agar tampak tinggi, biarkan kedua lengan tetap berada di samping tubuh, dan berdirilah dengan posisi kedua kaki yang terpisah oleh jarak sepanjang bahu.
- Pastikan permintaan atau perintahmu tetap singkat dan tidak bertele-tele. Kamu bisa mengatakan, “Hentikan, Jojo!” atau “Berhenti menggangguku, Badu!” Sambil mengatakan hal tersebut, pastikan kamu melihatnya tepat di matanya dan berbicara dengan suara yang tenang dan jelas.
- Jangan memuji atau menghina pelaku. Jika kamu mengatakan hal-hal baik kepadanya setelah ia menghinamu, merendahkanmu, atau mengancammu secara fisik, hal tersebut hanya akan meningkatkan “kekuasaan”-nya terhadapmu. Di sisi lain, membalasnya dengan hinaan juga hanya akan membuatnya semakin marah dan meningkatkan usahanya untuk melukaimu.
- Cobalah untuk tetap tenang. Tujuan pelaku perundungan adalah mendapatkan tanggapan emosional darimu sebagai korbannya. Oleh karena itu, usahakan kamu tetap tenang dan jangan tunjukkan kepadanya apa yang kamu rasakan. Usahakan juga kamu tidak menunjukkan kemarahan, kesedihan, atau ketakutanmu. Pelaku dapat merasa puas ketika melihat emosi-emosi seperti itu dan semakin meningkatkan usahanya untuk mengganggumu.
- Tarik napas dalam-dalam dan pikirkan tentang hal-hal yang membuatmu bahagia, seperti nilai bagus yang kamu dapatkan di ujian, bermain bersama anjingmu, atau hal menyenangkan lainnya yang kamu rencanakan bersama keluargamu di akhir pekan. Hal ini membantumu untuk “mundur sejenak” dari situasi yang ada dan tidak menunjukkan reaksi atas emosi yang kamu rasakan. Pastikan kamu tetap membuka mata dan menjaga kontak mata dengan pelaku sambil memikirkan hal-hal tersebut.
- Tanggapi pelaku dengan tenang. Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Jojo, aku tahu kamu merasa bahwa tindakanmu lucu, tetapi hal tersebut tidak lucu. Hentikan.” atau “Hentikan sikapmu sekarang atau aku akan meminta tolong kepada guru untuk menjauhkanmu dariku."
- Pastikan kamu menceritakan kepada orang lain tentang apa yang kamu rasakan ketika pelaku mengganggumu. Bicaralah dengan orang tua, konselor sekolah, atau gurumu.
Metode 2
Membantu Seseorang yang Mengalami Perundungan
Segera ambil langkah. Jangan menunda menghadapinya. Jika kamu melihat atau mendengar bahwa seseorang mengalami perundungan, segera lerai kedua pihak untuk menghentikan perundungan yang terjadi. Jika kamu tidak bisa melerai sendiri, carilah orang lain yang bisa melakukannya. Orang dewasa yang ingin melerai atau menghentikan perundungan juga mungkin perlu bantuan dari orang dewasa lainnya.
- Kamu bisa mencoba membela korban dan mengatakan, misalnya, “Hentikan, Lono!” Jangan menghina pelaku atau menggunakan kekuatan fisik untuk menghentikan kekerasan pelaku terhadap korban perundungan.
- Jika kamu tidak bisa menengahi (atau langkah yang kamu ambil tidak berhasil), mintalah bantuan dari orang lain. Sebagai contoh, jika kamu melihat seseorang mengalami perundungan di taman bermain, carilah guru atau pengawas sekolah dan beri tahu apa yang terjadi.
- Jangan menunggu untuk memberi tahu orang lain. Jika kamu hanya menunggu, korban perundungan mungkin mengalami luka.
- Beri tahu guru atau konselor sekolah mengenai kasus perundungan yang kamu ketahui. Beberapa bentuk perundungan, seperti pengucilan atau hinaan-hinaan tak langsung, mungkin tidak terpantau oleh para guru.
- Pisahkan pelaku dengan korbannya. Penting bagimu untuk menjauhkan pelaku dari orang yang ia tindas. Jangan paksa kedua pihak untuk berada di ruangan yang sama atau saling berjabat tangan dan berbaikan. Tempatkan kedua pihak di ruangan yang berbeda, kemudian bicaralah dengan setiap pihak secara perseorangan.
- Tanyakan kepada setiap pihak apa yang terjadi.
- Kamu juga bisa berbicara kepada anak-anak lain yang menyaksikan perundungan tersebut, tetapi jangan lakukan hal tersebut di depan pelaku atau korban.
- Luangkan waktu untuk memikirkan detail kejadian. Jangan mencoba untuk langsung menentukan atau mengambil kesimplan. Bicaralah dengan kedua pihak, ajukan pertanyaan kepada para saksi, dan pertimbangkan informasi-informasi tersebut.
3. Tanggapi perundungan secara serius. Perundungan merupakan masalah serius yang bisa memuncak dan menimbulkan bahaya jika tidak dihentikan. Tanggapi kasus perundungan apa pun yang kamu dengar dengan serius.[5] X Teliti sumber Kamu mungkin perlu menghubungi polisi atau layanan darurat dalam beberapa situasi. Terkadang, kamu perlu melibatkan polisi atau mencari penanganan medis untuk korban jika:
- Pelaku menggunakan senjata.
- Pelaku memberikan ancaman.
- Kekerasan atau ancaman yang dilakukan didorong oleh rasa benci, seperti rasisme atau homofobia.
- Korban mengalami luka/cedera serius akibat perbuatan pelaku.
- Pelaku melakukan kekerasan seksual.
- Pelaku melakukan tindakan ilegal, seperti pemerasan atau perampokan.
Metode 3 :
Menjadi Contoh yang Baik
- Pastikan kamu tidak menunjukkan perilaku menindas atau memulai perundungan di sekolah. X Teliti sumber Perhatikan caramu memperlakukan teman-teman sekelasmu. Apakah ada seseorang yang kamu tindas atau ganggu, bahkan secara tidak sengaja? Selama ini, setiap orang mungkin memang saling melemparkan ucapan-ucapan pedas kepada satu sama lain, tetapi jika ada seseorang yang cenderung lebih sering kamu ganggu, hentikan ucapan atau tindakanmu, bahkan ketika kamu merasa kamu tidak mengganggunya. Buatlah kebiasaan dan peraturan kepada diri sendiri untuk bersikap ramah dan baik kepada orang lain, meskipun kamu tidak begitu menyukai orang tersebut.
- Jangan menggoda atau menjahili orang lain, kecuali kamu sudah mengenalnya cukup baik dan memahami selera humornya.
- Jangan menyebarkan kabar miring atau menggunjingkan orang lain. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk perundungan.
- Jangan meninggalkan atau mengabaikan seseorang dengan sengaja.
- Jangan pernah menyebarkan foto atau informasi mengenai orang lain di internet, tanpa seizin orang yang bersangkutan.
- Bela orang lain yang mengalami perundungan. Jika kamu melihat ada seseorang yang mengalami perundungan di sekolah, bela orang tersebut. Tidak terlibat dalam perundungan saja belum cukup. Pastikan kamu secara aktif membela korban agar ia tidak sampai mengalami luka yang lebih serius. Kamu bisa menengahi situasi dengan berbicara kepada pelaku (jika situasinya cukup aman), atau memberi tahu dewan/pihak sekolah mengenai kasus perundungan yang kamu lihat.
- Jika teman-temanmu mulai membicarakan seseorang, tegaskan bahwa kamu tidak suka untuk terlibat dalam hal-hal seperti itu. Cobalah katakan, misalnya, “Aku tidak suka bergosip. Bisa gak kita membicarakan hal lain saja?”
- Jika kamu merupakan bagian dari kelompok yang secara sengaja meninggalkan atau menjauhi seseorang, beri tahu kepada anggota kelompok/teman-temanmu bahwa kamu ingin melibatkan siapa pun dalam pertemanan di kelas karena hal tersebut merupakan hal yang tepat. Cobalah katakan, misalnya, “Kurasa kita harus bersikap lebih baik kepada Cantika. Pasti dia kesulitan menjadi siswa baru di sekolah kita.”
- Jika kamu melihat seseorang yang diganggu/dijahili dan mengkhawatirkan keselamatannya, segera beri tahu pihak sekolah. Kamu bisa mengatakan, misalnya, “Saya mengkhawatirkan Daud. Saya sempat lihat ada beberapa senior yang mengganggunya ketika ia pulang sekolah.”
- Sebarkan anjuran untuk menghentikan perundungan. Banyak sekolah yang mencanangkan kampanye antiperundungan yang dipimpin oleh para siswa yang ingin menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan ramah. Bergabunglah dengan kelompok seperti itu (atau cobalah buat kelompok tersebut) untuk menyebarkan kesadaran mengenai masalah perundungan dan mencari cara untuk menyelesaikannya.
- Cobalah mengobrol dengan teman-temanmu mengenai perundungan. Kamu bisa mengatakan, misalnya, “Apakah kalian sadar bahwa perundungan masih terjadi di sekolah kita? Kurasa ini hal yang buruk dan aku ingin melakukan sesuatu untuk menghentikannya.”
- Bicaralah dengan guru atau konselor sekolah mengenai langkah-langkah yang bisa diambil untuk menghentikan perundungan. Sebagai contoh, kamu mungkin diundang untuk memberikan presentasi mengenai perundungan di kelasmu. Kamu juga mungkin bisa membantu mengelola acara untuk meningkatkan kesadaran mengenai bahaya perundungan.
Metode 4 :
Meminta Pertolongan
- Bicaralah dengan dewan/pihak sekolah. Oleh karena perundungan merupakan kasus yang cukup lazim, setiap sekolah memiliki kebijakan sendiri untuk menangani kasus tersebut secara efisien dan efektif. Bicaralah dengan kepala sekolah atau konselor sekolah mengenai situasi/kasus perundungan yang ada agar perundungan dapat dihentikan sesegera mungkin. Beberapa langkah harus diambil untuk menghukum pelaku atau melakukan mediasi untuk menyelesaikan masalah yang ada.
- Ketahuilah bahwa ada anak-anak lain di sekolahmu yang mengalami masalah yang sama. Selain itu, sadarilah bahwa peraturan dan prosedur ditetapkan oleh pihak sekolah untuk alasan yang baik.
- Untuk orang tua, adakan pertemuan dengan pihak sekolah daripada menangani sendiri situasi yang ada.
Laporkan perundungan di internet (cyberbullying) ke pihak penyedia layanan internet/pengelola situs. Bentuk perundungan ini menjadi semakin lazim sehingga pihak penyedia layanan telepon dan layanan lainnya (mis. internet atau pengelola situs) juga memiliki program/peraturan untuk menangani kekerasan yang terjadi. Hubungi pihak penyedia layanan internet atau pengelola situs untuk melaporkan perundungan yang terjadi agar pelaku dapat segera ditindak dan akunnya diblokir sehingga ia tidak bisa lagi menghubungimu. Selain itu, kamu juga bisa mengirimkan rekaman telepon atau surel kepada pihak penyedia layanan.
- Hubungi pihak berwenang di kotamu. Beberapa bentuk perundungan tertentu cukup membahayakan. Bahkan, ada beberapa bentuk perundungan yang dikategorikan sebagai tindakan kriminal. Jika perundungan yang kamu alami melibatkan salah satu unsur di bawah ini, segera hubungi pihak kepolisian.
- Kekerasan fisik. Perundungan dapat mendorong terjadinya kekerasan fisik. Jika kamu khawatir bahwa kesehatan atau keselamatanmu berada dalam bahaya, segera hubungi polisi.
- Pengintaian dan intimidasi. Jika seseorang merusak ruang pribadimu dan menindasmu, hal tersebut sudah termasuk ke dalam bentuk tindak kriminal.
- Ancaman kematian atau ancaman kekerasan.
- Penyebaran foto atau video memalukan tanpa izin, termasuk foto atau video yang menampilkan unsur seks yang jelas.
- Tindakan atau ancaman yang berkaitan dengan kebencian.
Ambil langkah hukum. Perundungan yang terus terjadi (dan menimbulkan luka emosional dan fisik) dapat menjadi alasan yang tepat untuk mengambil langkah hukum. Jika langkah-langkah yang diambil pihak sekolah dan orang tua pelaku tidak cukup untuk menyelesaikan masalah, kamu bisa melibatkan pengacara untuk menanganinya. (ekoborneo)