Detail Berita

Pelatihan Pembuatan Soal AKM dan Implementasi Pembelajarannya dalam Mewujudkan Merdeka Belajar

Jumat, 24 Desember 2021 19:53 WIB
1115 |   -

Selimau, 24/12. Salah satu fakta yang jelas ada adalah kurangnya literasi membaca pada diri peserta didik. Teknologi informasi yang berkembang begitu cepat kadang membuat peserta didik kurang memiliki kemauan untuk membaca secara keseluruhan tentang isi yang diinformasikan. Peserta didik hanya cenderung membaca informasi awal (baca judul) saja. Ditambah lagi pemanfaatan smartphone dan perangkat informasi lainnya yang seharusnya bisa memaksimalkan peserta didik dalam menggali informasi,  namun lebih sering digunakan untuk bermedia sosial dan mengembangkan kreativitas yang kurang edukatif seperti aplikasi-aplikasi untuk membuat peserta didik hanya merasa senang.

Bercermin dari fakta di atas,  peserta didik harus dimotivasi untuk kembali belajar sesuai dengan kapasitasnya sebagai peserta didik yang seharusnya mengetahui ilmu pengetahuan secara fakta keilmuan. Untuk itulah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI meluncurkan Asesmen Nasional yang salah satu instrumennya adalah Assesmen Kompetensi Minimal (AKM), yaitu penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua peserta didik untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi aktif pada masyarakat. Untuk merealisasikan hal tersebut, SMA Negeri 2 Tanjung Selor  melalui Koordinator Bidang Kurikulum menyelenggarakan Pelatihan AKM  bagi para guru. Pelatihan AKM kali ini difokuskan pada pembuatan soal berbasis Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Implementasi Pembelajarannya dalam Mewujudkan Merdeka Belajar.

Pelatihan ini dilaksanakan dalam 3 sesi. Sesi pertama pada hari Kamis, 23 Desember 2021 merupakan acara pembukaan dan penyampaian materi oleh narasumber secara virtual, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab, sesi kedua mulai tanggal 24 – 29 Desember 2021 merupakan sesi Tugas Mandiri yang dibimbing langsung oleh dari narasumber melalui WAG dan email, sesi ketiga merupakan sesi review dan presentasi dari para guru kemudian dilanjutkan dengan acara penutupan. Tempat pelaksanaan Pelatihan AKM di SMA Negeri 2 Tanjung Selor dengan narasumber yaitu Ibu Wahyu Wenangsari, M.Pd yang merupakan Guru Matematika SMA Negeri 1 Lawang Malang, Guru Inti Nasional, Penulis Soal AKM, Fasilitator Guru Penggerak dan Pengajar Praktik Guru Penggerak. Beliau juga aktif  sebagai narasumber pada berbagai seminar, diskusi, workshop kurikulum, pembelajaran, bahan ajar dan penilaian.

Acara Pelatihan AKM dibuka oleh Pengawas Pembina SMA Negeri 2 Tanjung Selor, Ibu Hj. Diah Martanti, M.Pd didampingi oleh Kepala SMA Negeri 2 Tanjung Selor, Bapak Eko Purwanto, M.Pd dan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber. Secara inti narasumber mengungkapkan bahwa soal model AKM berbeda dengan soal yang selama ini diberikan kepada peserta didik. Soal AKM harus diawali dengan stimulus atau konten yang merangsang peserta didik untuk lebih tahu melalui literasi membaca. Dan selanjutnya, dalam pemaparannya, narasumber menjelaskan proses pembuatan soal berbasis AKM yang meliputi literasi dan numerasi yang setiap soalnya harus memuat unsur Edukatif, Inspiratif,  dan Pesan Karakter. Soal AKM bisa berbentuk soal pilihan ganda biasa, pilihan ganda kompleks dengan lebih dari satu jawaban yang benar, pilihan ganda benar-salah dengan satu pernyataan, pilihan ganda benar-salah dengan lebih dari satu pernyataan, dan pilihan ganda menjodohkan. Setelah materi diberikan, kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab tentang pembuatan soal berbasis AKM. Diskusi dan tanya jawab antara guru dan narasumber berlangsung sangat interaktif.

Melalui pelatihan ini, diharapkan Bapak/Ibu guru SMA Negeri 2 Tanjung Selor mendapatkan banyak ilmu baru tentang pembuatan soal berbasis AKM. Hal ini diperlukan dalam peningkatan  kualitas dari proses belajar mengajar di kelas demi mewujudkan merdeka belajar dalam mencapai tujuan pendidikan. Tentunya, Bapak/Ibu guru SMA Negeri 1 Tanjung Selor tidak akan pernah berhenti belajar karena guru sejatinya juga seorang pembelajar sesuai dengan pesan dari Kepala Sekolah “ Ketika guru berhenti belajar sebaiknya berhenti mengajar”. (ekoborneo).


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini