Detail Berita

Prestasi Guru dan Siswa: Guru Juara 1 Bakiak, Siswa Sabet Juara Harapan dalam Kompetisi Permainan dan Olahraga Tradisional Jenjang SMA/SMK, MA Sederajat Tingkat Provinsi Kalimantan Utara tahun 2025

Jumat, 24 Oktober 2025 15:15 WIB
31 |   -

TANJUNG SELOR – Tim guru dari SMA Negeri 2 Tanjung Selor berhasil menorehkan prestasi  dengan meraih Juara 1 Lomba Bakiak Antar Guru dalam ajang Kompetisi Permainan dan Olahraga Tradisional Jenjang SMA/SMK, MA Sederajat Tingkat Provinsi Kalimantan Utara tahun 2025. Kemenangan ini diraih setelah tim guru SMA Negeri 2 Tanjung Selor menunjukkan koordinasi, kecepatan, dan kekompakan yang luar biasa saat melintasi lintasan bakiak panjang, mengungguli beberapa tim guru dari berbagai sekolah.

Lomba bakiak guru ini menjadi salah satu mata lomba yang paling dinanti dan meriah dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara pada  22-24 Oktober 2025 di Lapangan Ahmad Yani, Tanjung Selor. Ajang ini bertujuan untuk melestarikan permainan tradisional, sekaligus mempererat silaturahmi dan meningkatkan semangat kebersamaan di antara para pendidik di Bumi Benuanta.

 Guru Oahraga SMA Negeri 2 Tanjung Selor, Bapak M. Syahroni, S.Pd. Menyampaikan rasa bangga atas pencapaian mereka. "Kemenangan ini bukan hanya soal kecepatan, tapi juga bukti kekompakan dan sinergi tim. Ini mencerminkan semangat kerja sama yang kami terapkan di sekolah, dan kami berharap semangat ini menular kepada para siswa," ujarnya.

Sementara itu, tidak hanya guru yang ikut serta dalam kompetisi tersebut, tetapi ada siswa/i juga yang turut dilombakan dalam beberapa permainan dan olahraga tradisional, diantaranya yaitu: Sumpit, Bakiak, Egrang Estafet Putra, Balap Karung, dan Tarik Tambang. Adapun kemenangan yang berhasil diraih oleh siswa/i SMA Negeri 2 Tanjung Selor yaitu: Juara Harapan I Sumpit Putri, Juara Harapan II Bakiak Putri, Juara Harapan II Sumpit Putra, Juara Harapan III Balap Karung Putra.

Kompetisi ini diselimuti oleh suasana yang riuh, penuh semangat, dan hangat. Lapangan Ahmad Yani, Tanjung Selor tampak semarak dengan hadirnya banyak siswa dan guru yang mendatangi area perlombaan. Dari kejauhan, terlihat sorak sorai penonton tak pernah berhenti. Lapangan Ahmad Yani, Tanjung Selor benar-benar menjelma menjadi pusat perayaan warisan budaya.

Teriakan dukungan menggema, berpadu dengan tawa lepas dari para peserta. Khusus di lintasan lomba bakiak antar guru, suasana menjadi lebih meriah dan kocak. Para guru yang sehari-hari tampil berwibawa di depan kelas, kini berjuang keras mempertahankan keseimbangan di atas sepasang papan kayu panjang. Meskipun persaingan berlangsung sengit dan semua tim berjuang keras untuk meraih juara, nilai sportivitas dan kebersamaan terasa begitu kental. Di akhir setiap perlombaan, tidak jarang terlihat para guru saling bersalaman dan tertawa bersama, melupakan sejenak status dan jabatan, dan kembali menjadi rekan seperjuangan yang melestarikan budaya bangsa.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Utara Bapak Hasanuddin, S.Pd., M.Si. Mengatakan pada penutupan “Inti dari kegiatan ini adalah untuk melestarikan permainan dan olahraga tradisional”. Tutupnya. Dengan berakhirnya kompetisi ini, yang meninggalkan jejak tawa, keringat, dan sportivitas di Lapangan Ahmad Yani, pesan pentingnya adalah: Bahwa guru dan siswa adalah satu tim yang solid, tidak hanya di ruang kelas tetapi juga di arena pelestarian budaya dan semangat persatuan yang kini menguat di seluruh jajaran pendidikan Kalimantan Utara.

(Siti Soleha)

 


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini