Tanjung Selor – Dalam rangka menanamkan nilai-nilai kepedulian dan kesetaraan, SMA Negeri 2 Tanjung Selor menggelar Sosialisasi Pendidikan Inklusi yang secara khusus menyasar para peserta didik. Acara yang dilaksanakan pada 10 November 2025 ini bertujuan untuk membekali siswa dengan pemahaman tentang pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang ramah bagi semua, termasuk bagi teman-teman yang memiliki kebutuhan khusus.

Sosialisasi yang dihadiri dari kelas seluruh X disambut dengan antusias. Melalui kegiatan ini, pihak sekolah berupaya mengedukasi siswa tentang apa itu Pendidikan Inklusi dan bagaimana peran mereka dalam mendukungnya. Siswa diajak menjadi agen perubahan inklusi.

Pengawas Pembina Bapak Sunjono, S.Pd., M.Si. yang menjadi narasumber sosialisasi mengajak kepada siswa-siswi untuk berperan aktif dalam mendukung mewujudkan Sekolah Inklusi, dimulai dari menghindari perbedaan antarsesama, tidak ada bullying atau  hal yang mengarah pada perundungan atau perpeloncoan. Hal ini yang menjadi perhatian, dimulai dari sikap pribadi sehari hari dan pentingnya sikap empati dan kolaborasi.

"Menjadi sekolah inklusi berarti kita harus memastikan tidak ada lagi perundungan bullying dan diskriminasi. Semua siswa, dengan segala keragaman dan perbedaan kemampuan yang dimiliki, adalah bagian dari keluarga besar SMA Negeri 2 Tanjung Selor." Tegasnya.

Para siswa diajak untuk mengembangkan sikap empati, yaitu kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dialami oleh teman-teman mereka yang berkebutuhan khusus (PDBK). Narasumber juga menekankan pentingnya kolaborasi belajar di mana siswa yang mampu dapat membantu dan mendukung teman-teman mereka yang memerlukan bantuan lebih.

"Dukungan terbesar bagi teman-teman PDBK bukan hanya dari guru, tapi juga dari kalian semua sebagai teman sebaya. Dengan belajar bersama, kalian akan menciptakan energi positif dan lingkungan yang saling menguatkan," Tambahnya.

Diharapkan, setelah sosialisasi ini, para siswa SMA Negeri 2 Tanjung Selor dapat menjadi agen perubahan yang aktif mempraktikkan nilai-nilai Inklusif di lingkungan sekolah, mulai dari kelas, kantin, hingga kegiatan ekstrakurikuler. Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen sekolah dalam membentuk karakter siswa yang berjiwa Pancasila, menghargai keberagaman, dan menjunjung tinggi kesetaraan.

(Siti Soleha)