Suasana kegiatan ekstrakurikuler konten kreatif di SMAN 2 Tanjung Selor. (Foto : Agung)
TANJUNG SELOR, 21/01/22 – Untuk menjawab dampak tantangan global di dunia informasi dan komunikasi khususnya di dunia pendidikan, SMAN 2 Tanjung Selor (SMADA “KREATIF”), saat ini memiliki ekstrakurikuler konten kreatif.
Kepala SMAN 2 Tanjung Selor, Eko Purwanto mengatakan, pembentukan ekstrakurikuler ini dilatarbelakangi perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat. Sehingga, dipandang perlu untuk memfasilitasi pembinaan keterampilan digital para pelajar. Khususnya dalam hal penyampaian informasi di linimasa.
“Dengan adanya ekstrakurikuler ini, kami harap pelajar SMAN 2 Tanjung Selor bisa menghasilkan konten yang bersifat edukasi dan menghibur,” ujarnya.
Secara umum, ada beberapa tujuan dengan adanya ekstrakurikuler ini, yakni memberikan keterampilan tambahan bagi peserta didik, memberikan pengetahuan dasar tentang kegiatan jurnalistik dan publikasi, memfasilitasi bakat dan minat peserta didik dan mencegah timbulnya publikasi konten berbau SARA, pornografi dan berita tidak benar atau hoaks.
“Selain itu, kami berharap ini bisa meningkatkan rasa percaya diri dan tanggung jawab anak-anak yang memang gemar membuat konten kreatif. Termasuk menambah jejaring digital dan tentu meningkatkan eksistensi SMAN 2 Tanjung Selor,” paparnya.
Pembina Ekstrakurikuler Konten Kreatif di SMAN 2 Tanjung Selor, Revaival mengatakan, ekstrakurikuler ini menyediakan sarana pembelajaran pembuatan konten menarik, khususnya dalam bentuk video.
Konten seperti ini dinilai relevan dengan kebutuhan informasi di era perkembangan media sosial.
“Mengingat jaman sekarang ini penggunaan media sosial sangat kencang, maka konten virtual memang sangat dibutuhkan, utamanya dalam bentuk video,” jelasnya.
Pembelajaran awal yang disampaikan adalah filosofi tentang konten kreator. Kemudian memperkenalkan peserta dengan nilai-nilai dasar pembuatan konten kreatif, termasuk aturan dan batasan dalam setiap konten yang dihasilkan.
“Jadi kami perkenalkan dulu nilai filosofi dan dasar-dasarnya, kemudian mengedukasi agar menghasilkan konten yang positif,” katanya.
Ia telah menyampaikan beberapa tema konten kreatif sebagai referensi peserta. Mulai dari tema jurnalistik seperti peliputan kegiatan belajar dan materi pendidikan di sekolah. Kemudian tema dari hal menarik di lingkungan sekitar.
“Jadi kami belajar membuat konsep, pengambilan gambar dan editing. Sehingga dapat berkualitas dan menarik untuk dibagikan di media sosial, seperti Instagram dan Youtube,” kata lulusan S2 Universitas Negeri Yogyakarta tersebut.
Ekstrakurikuler konten kreatif juga memperkenalkan potensi pendapatan yang bisa didapat. Ini diharap membuka wawasan pelajar sejak dini.
Terlebih menjadi konten kreator tetap dapat disandingkan dengan berbagai pekerjaan dan profesi atau aktivitas lainnya.
Saat ini sudah ada 15 peserta yang tergabung dalam ekstrakurikuler konten kreatif.
Pihaknya menjadwalkan dua kali pertemuan dalam satu bulan. Adapun pertemuan perdana dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2022 kemarin. (*)
Reporter: Agung Riyanto
Editor: Eddy Nugroho
Sumber : Koran Kaltara
Jadilah yang pertama berkomentar di sini